Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 15 Desember 2017

Selamat datang para generasi baru

09/12 kami kira perjuangan kami akan berakhir hari ini,namun,kami salah tuhan belum menghendaki kami untuk mundur dalam perjuangan ini.kami masih harus terus berjuang hingga beberapa minggu kedepan,ditambah dengan kewajiban baru yang harus kami jalani,yaitu mengerjakan i'dat (skripsi kelas akhir),namun itu tak boleh jadi alasan bagi kami untuk mengundur langkah kami pada suatu akhir,akhir dari perjuangan kami selama ini.meskipun kami selalu mendapat teguran,karena kami takpernah terlihat bekerja namun,sebenarnya memang itu cara kerja kami bekerja tanpa dilihat.dan untuk pembimibing kami tengah sibuk dengan urusan pribadinya dan mungkin sudah sulit untuk meluangkan waktu untuk kami,kami ucapkan terimakasih atas segalanya,dan untuk mereka yang pernah menjatuhkan kami untuk membuat kami bangkit kami ucapkan terimakasih juga untuk kalias dan kami akan mencoba untuk terus melangkah,melangkah maju tanpa kalian (singgle fighter)karena kami tahu kami tak sendiri.kami ada untuk saling mengisi.suatu saat kalian akan melihat kami,melihat kami berdiri di antara deretan orang-orang sukses dan dengan gagahnya menyandang almamater kami,dan dengan bangga mengatakan inilah kami,para generasi yang tercetak dari tempat ini.
meski kami nanti sudah tak di sini,namun hati dan pikiran kami akan selalu tertuju pada tempat ini,memikirkan cara untuk membuat tempat ini terus maju.
Published: By: ansor annuqthah - 02.17

Minggu, 11 Juni 2017

Merintis kejayaan Islam di masa modern


"merombak pemikiran dan mengembangkan aksi"

Kita telah melihat hadis-hadis tentang Kebangkitan Islam pada masa modern (masa kebangkitan kedua ). Hadis-hadis itu menyebutkan janji Tuhan tentang kebangkitan Islam kedua di akhir zaman ini. Kita telah ketahui bahawa ciri-ciri zaman sekarang adalah telah memenuhi ciri-ciri akhir zaman. Kerusakan ada dimana-mana. Hampir semua aspek kehidupan manusia telah jauh dari Tuhan.

Islam sudah tidak mempunyai jati diri. Islam sudah dipandang sebelah mata oleh musuh-musuh Islam. Bukan kerana besarnya musuh-musuh Islam, tapi kerana lemahnya umat Islam itu sendiri. Kita telah ketahui bahawa banyak negara-negara Islam yang kaya raya, menjadi "peti dunia" atau dengan kata lain negara penderma. Tapi apa yang terjadi? Mengapa Islam tidak dipandang megah? Hal itu terjadi kerana umat Islam sudah seperti buih di lautan dan telah terkena penyakit Al Wahan. Seperti hadis Rasulullah SAW:

Rasulullah SAW bersabda: "Setelah aku wafat, setelah lama aku tinggalkan, umat Islam akan lemah. Di atas kelemahan itu, orang kafir akan menindas mereka bagai orang yang makan dengan rakus. "Sahabat bertanya," Apakah ketika itu umat Islam lemah dan musuh sangat kuat? "Sabda Rasulullah," Bahkan masa itu mereka lebih ramai tetapi tidak berguna, tidak bererti dan tidak menakutkan musuh. Mereka ibarat buih di laut. "Sahabat bertanya lagi," Mengapa seramai itu tetapi seperti buih di laut? "Jawab Rasulullah," Kerana ada dua penyakit iaitu mereka ditimpa penyakit Al Wahan. "Sahabat bertanya lagi," Apakah itu Al Wahan? "Rasulullah bersabda, "Cinta dunia dan takut mati".

Tetapi dengan keadaan seperti itu Tuhan berjanji melalui lidah Rasulullah bahawa Islam akan kembali bangkit untuk kedua kalinya di akhir zaman ini. Hadis Rasulullah SAW:

Dan telah mengeluarkan Abu Daud dan Tabrani dari Abdullah bin Mas'ud dari pada Nabi SAW sabdanya "Kalau tidak tinggal dari umur dunia kecuali sehari, nescaya Allah panjangkan hari itu sampai diutuskan kepadanya seorang lelaki (Al Mahdi) dari keluargaku sama namanya dengan namaku dan nama ayahnya dengan ayahku dan dia memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi dengan kezaliman ".

Bagaimana pun kerosakan di dunia, Tuhan telah berjanji melalui Rasulullah SAW, Islam pasti akan kembali bangkit untuk kedua kalinya.

Di hadis lain disebutkan bahawa:

Dan telah mengeluarkan Ibni Abi Syaibah dan Nu'aim bin Hammad dalam Al Fitan dan Ibnu Majah dan Abu Nu'aim dari Ibnu Mas'ud, katanya: "Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang sekumpulan anak-anak muda dari kalangan Bani Hasyim. Apabila terlihat akan mereka, maka kedua mata Rasulullah berlinang air mata dan wajah beliau berubah. Akupun bertanya: "Mengapakah kami melihat pada wajahmu, sesuatu yang kami tidak sukai?". Beliau menjawab: "Kami Ahlul bait telah Allah pilih untuk kami akhirat lebih dari dunia, kaum kerabatku akan menerima bencana dan penyingkiran sepeninggalanku kelak, sampai datangnya suatu kaum dari sebelah Timur yang membawa bersama mereka panji-panji berwarna hitam. Mereka meminta kebaikan, tetapi tidak diberikannya. Maka mereka pun berjuang dan memperoleh kemenangan. Lalu diberikanlah apa yang mereka minta itu, tetepi mereka tidak menerimanya hingga mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki dari kaum kerabatku yang memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi dipenuhi dengan kedurjanaan. Siapa diantara kamu yang sempat menemuinya, maka datangilah mereka walalupun merangkak di atas salji. Sesungguhnya dialah Al Mahdi. "

Telah mengeluarkan Tabrani dalam Al Ausat, dari Ibnu Umar bahawa Nabi SAW telah mengambil tangan Ali dan bersabda:

"Akan keluar dari sulbi ini pemuda yag memenuhi dunia dengan keadilan (Imam Mahdi). Bilamana kamu melihat yang demikian itu, maka wajib kamu mencari Pemuda dari Bani Tamim, dia datang dari sebelah Timur dan dia adalah pemegang panji-panji Al Mahdi ". (Dari kitab Al Hawi lil Fatawa oleh Imam Sayuti)


Dari Tsauban RA, dia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, akan datang Panji Panji Hitam dari sebelah Timur, seolah olah hati mereka kepingan kepingan besi. Sesiapa mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbaiatlah kepada mereka sekalipun merangkak di atas salji. (Dikeluarkan dari Al Hasan bin Sofyan dari Al hafiz Abu Nuaim) (dari kitab Al Hawi lil fatawa oleh Imam Sayuti)

Dari hadis-hadis diatas, kebangkitan Islam kedua ternyata akan bermula dari Timur. Tetapi pertanyaanya Timur sebelah mana? Jika kita melihat pola penyebaran Islam ketimur oleh para sahabat dan para tabiin, tabiut tabiin dan para pejuang-pejuang dahulu, kita akan melihat bahawa mereka bergerak kearah Timur hingga berhenti ke wilayah Asia Tenggara ini. Telah kita ketahui menurut sejarah bahawa PengIslaman Indonesia banyak dilakukan oleh saudagar-saudagar dari hujurat. Tapi sebenarnya peniaga-peniaga dari hujurat itulah utusan-utusan dari khalifah-khalifah Islam zaman itu untuk mengislamkan timur. Rasulullah memang tidak menyebutkan Timur sebelah mana. Tetapi jika kita kaji, kita lihat sejarah dengan teliti, maka kita akan dapat melihat suatu pola yang cukup memberi alasan logik mengapa Asia Tenggara adalah Timur yang dimaksudkan.

Contoh saja Jawa atau Nusantara secara umumnya. Sebelum Islam masuk, Nusantara adalah daerah beragama budha-hindu dan menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Lalu datanglah beberapa gelombang wali-wali yang langsung berasal dari timur tengah. Mereka terkenal dengan sebutan wali songo. Banyak ditemui di beberapa kawasan di Malaysia makam para wali-wali. Bahkan di daerah Barus, Sumatera Utara, ditemui makam Sahabat Rasulullah yang di nisan tersebut bernama Syeikh Rukunuddin.

Jika kita kaji lagi setelah Indonesia dijajah selama 350 Tahun oleh penjajah Belanda ketika itu yang salah satu misinya adalah mengkafirkan umat Islam di Nusantara, tetapi ternyata umat Islam dia Asia Tenggara tidak boleh di musnahkan, malah semakin membesar. Hal ini tidak berlaku di Afrika. Penjajahan di Afrika dapat mengubah agama di sana yang semula Islam menjadi bukan Islam. Kita boleh melihat sejarah Senegal, Mali, Nigeria dan sebagainya.

Selain itu, di tanah Nusantara ini kepercayaan terhadap Imam Mahdi sangat kuat. Mereka mengenalinya dengan nama Ratu Adil. Hal ini berkat dari para wali dan juga kitab-kitab yang ada di nusantara ini iaitu Joyoboyo, babad cirebon.

Mengapa perkara itu terjadi? Mengapa para wali atau yang disebut oleh ahli sejarah sebagai pedagang dari Hujarat itu datangnya ke Tanah Air, tidak ke China, ke Rom, atau Parsi yang waktu itu menjadi Empire. Jawapannya adalah kerana mereka menagih janji Tuhan melalui Rasulullah SAW bahawa Islam akan bangkit untuk kedua kalinya di bumi sebelah Timur. Hati mereka digerakan oleh Tuhan untuk mempersiapkan timur ini. Kita adalah orang Timur. Sebenarnya ini adalah kasih sayang Tuhan kepada kita. Hanya Melayulah bangsa yang belum pernah memegang kuasa dunia. Tetapi Tuhan itu semuanya melalui Kebangkitan Islam kedua.
Published: By: ansor annuqthah - 23.09

Kamis, 09 Februari 2017

Buka Puasa Bersama

     
 Senin (06/02) Pimpinan pondok pesantren mengadakan acara Buka Puasa Bersama dengan seluruh santri dan tamu dari kecamatan Pinang Kota Tangerang.acara ini mendapat tanggapan positif dari seluruh santri,dan acara Buka Puasa terebut berjalan dengan lancar dan tertib.setelah acara selesai para santri memberihkan tempat Buka Puasa secara bersama-sama.
       Para tamu terlihat ikut serta makan lesehan di ataspanggung bersama para santri,
dan nampaknya para tamu nyaman meskipun makan seperti santri yaitu dengan menggunakan tanggan.malam itu merupakan suatu acara yang luar biasa bagi para santri karena bisa makan bersama dengan pimpinan pondok dan tamu kehormatan pondok
Published: By: ansor annuqthah - 01.25

Minggu, 05 Februari 2017

masa depan menunggu

beberapa minggu lagi aku bersama teman-temanku akan di lantik sebagai kandidat pengurus organisasi di pondok kami yaitu pondok pesantren modern an-nuqthah,hari kami lewati dengan segala fikiran,bagaimana cara kami memimpin adik-adik kami?,apakah kami bisa jadi suri tauladan bagi mereka?,apakah kami bisa jadi kebanggaan para ustad dan ustadzah?apakah kami bisa membawa perubahan ke pondok ini?pertanyaan-pertanyaan semacam itu terus berputar di benak kami.
     pada suatu siang,beberapa temankku berkumpul dan berunding tenang bagaimana cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang silih berganti menghampiri benak kami,dengan petikan gitar kami mulai menggores tinta di atas kertas putih bergaris untuk menjawab semua problematika itu.namun,ternyata waktu yang kami pilih salah.seorang ustad tiba-tiba menghampiri kami dan meranpas gitar itu lalu membantingnya di hadapan kami semua,serentak kami terhenyak,terdiam seketika ya... mau bicara apa lagi memang kami yang salah memanfaatkan waktu karena dikala itu waktu istirahat namun kami lebih memilih untuk berkumpul dan bermain gitar.
     dan pada malam berikutnya yaitu malam terakhir lomba pidato tiga bahasa,kami di nasehati karena sebagian teman kami lebih memilih untuk berdiam diri di kamar dari pada ikut menonton keberanian mental adik-adik kami berbicara lantang di atas panggung dengan tangan yang menggenggam mikrofon,penyesalan berat muncul di hati kami,kami berfikir "bagai mana kami bisa jadi contoh yang baik bagi adik-adik kami belum apa-apa kami sudah begini" tapi kata-kata seorang ustad menepis pikiran itu dari benak kami semua beliau berkata "KALIAN ADALAH PEMBAWA PERUBAHAN".
    
di pagi hari yang teduh dengan naungan awan kami berdiri di tengah lapangan berbaris dan meyakini dalam hati kami masing-masing bahwa kami adalah pembawa perubahan,dengan mantap kami menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh kiyai kami KH.Zuhri Fauzi dengan lantang kami malantunkan sumpah.dan pada malamnya diacara MILAD IKSAN kami menjawab semua peranyaan yang pernah datang dan singgah di benak kami dengan sebuah lagu yang telah mengorbankan satu gitar teman kami,kami berdiri membentuk barisan diatas panggung dan menjawab bersama problematika kami masing-masing.
Published: By: ansor annuqthah - 23.59

pengajian bulanan



Sebanyak kurang lebih 800 wali santri datang ke pondok pesantren modern an-nuqthah cipete,pinang kota tangerang  untuk mengikuti pengajian bulanan di Pondok Pesantren modern an-nuqthah minggu (05/02) di masjid ulul albab ponpes an-nuqthah.
Dalam sambutannya,KH.zuhri fauzi menyampaikan kabar gembira bahwa an-nuqthah telah mendirikan SMA,beliau juga mengundang kembali wali santri pada acara maulid nabi muhammad SAW sekaligus peresmian dapur umum pada jum'at (10/02) di pondok pesantren modern an-nuqthah.dan pada waktu yang sama KH.Zuhri Fauzi juga memberikan penghargaan pada santri berprestasi berupa piala umum dan sertifikat
Published: By: ansor annuqthah - 22.14

santri pencari barakah

Santri dulu sangat sederhana dalam mencari ilmu. Hanya cukup ngaji di mushollah. Tidak seperti sekarang, ada yang sekolah, jam belajar dan muajahah. Hanya saja, santri dulu kemauan mendapat barakahnya sangat besar.dulu ketika kiyai ingin masuk masjid untuk mengimami di masjid,santri rebutan untuk membalik sandal beliau. Dulu, terhadap guru sangat takdim, sampai-sampai dalam masalah nyapu, santri dulu selalu rebutan. Bahkan ada yang sampai menyembunyikan sapunya. Takut ada yang mendahului. Seandainya santri sekarang seperti santri dulu, ditambah ada gerak batin dan sekolah, maka akan lebih hebat dari santri dulu. Santri sekarang itu kurang tirakat, tidak terlalu merasakan barakah. Dulu, syubhat saja tidak mau, apalagi haram. Kalau sekarang, jangankan syubhat, haram saja dimakan. Walaupun ngajinya hanya Sullam Safînah di pondok, tapi ketika pulang bisa ngajar Fathul-Wahhâb. Salah satu caranya dengan takdim pada ilmu. Santri dulu itu sangat mengagungkan ilmu. Kalau muthalaah harus wudlu dulu, walau hanya untuk pegang kitab. Mereka tidak mau ngaji tanpa punya wudlu. Dulu,bahkan sampai keliling ke madrasah, sambil membawa kardus. Kalau ada kertas bertulis Arab, dipunguti, ditaruh ke kotak lalu dibakar. Sekarang banyak kertas yang bertuliskan lafadz Allah, malah tidak diindahkan. Diinjak-injak.Coba tiru santri dulu kalau ingin dapat ilmu barakah. Santri sekarang ini kurang takdim pada ilmu. Misalnya, tidak memegang kitab kalau tidak punya wudlu, sekalipun itu bukan al-Quran, padahal itu salah satu yang membuat ilmu barakah. Menaruh kitab di tempat yang tinggi, itu juga termasuk mengangungkan ilmu. Jangan menaruh kitab sejajar dengan kaki. Kalau membawa kitab itu, kira-kira harus berada di atas pusar. Yang ada, kadang di atas kitab malah ditaruhi peci. Kalau begitu bagaimana mau mendapat ilmu barakah. Santri dulu tidak berani menaruh sesuatu di atas kitab. Kurang takdim pada kitab, ilmu, guru, itu yang menyebabkan ilmu tidak barakah.Sekarang, muthalaah kadang kitabnya dibuat bantal. Sulit dapat ilmu barakah kalau begitu?
Published: By: ansor annuqthah - 20.12